Berita Terbaru-Kondisi politik hingga ekonomi Indonesia kian bergejolak. Diperparah dengan keresahan masyarakat saat ini akibat kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Presiden RI, Joko Widodo. Kenaikan bahan baku seperti cabai, kenaikan pelayanan STNK, rencana kenaikan BBM kian membuat rakyat kecil terjepit. Aksi-aksi kritis dari elemen masyarakat seakan di bungkam oleh rezim. Para politisi partai penguasa seakan diam tanpa kata, padahal sebelum menjadi partai bekuasa mereka getol dan paling sensitif dengan permasalahan yang serupa. Timbullah pertanyaan “Ada apa dengan pemerintahan Jokowi?”.
Riak-riak pergerakan dari berbagai macam elemen masyarakat mulai terlihat. Mulai dari aksi edukatif di depan gedung DPR/MPR oleh para aktivis mahasiswa yang tergabung dalam gerakan moral Kaum Muda Peduli Bangsa, hingga demonstrasi di Solo oleh para mahasiswa, juga selanjutnya akan ada aksi dari mahasiswa di Jakarta dengan Aksi 121. Penyebabnya adalah pemerintah sudah dianggap tidak melaksanakan kewenangannya sesuai amanat UUD 1945.
Jelas ini benar, karena memang sampai hari ini sejak masa reformasi pemerintahan di Indonessia berjalan di atas UUD Amandemen, bukan UUD 1945. Di saat rakyat Indonesia mulai frustasi oleh sikap rezim Jokowi, maka siapa yang mampu menjadi jalan keluar untuk menyelesaikan akar permasalahan bangsa yang berpangkal dari Amandemen UUD 1945 ini.
Dari keresahan ini, harapan besar Rakyat Indonesia selain berpegang pada semangat suara dari mahasiswa, adalah berpegang pada satu lembaga sebagai instrumen negara (bukan instrumen pemerintah), yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI). TNI jelaslah milik rakyat, bukan pegawai pemerintah. Karena pemerintah hanya satu bagian dari elemen sebuah negara secara de facto. Maka TNI berdasarkan jati dirinya jelas ada dalam perjuangan bersama rakyat dan harus ada dalam garis terdepan perjuangan rakyat. Apalagi kondisi arah bangsa kian kritis seperti yang sekarang tengah terjadi pasca 18 tahun reformasi.
Dalam sumpah TNI sebagai berikut:
Bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Bahwa saya akan tunduk kepada hukum dan memegang teguh disiplin keprajuritan.
Bahwa saya akan taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan.
Bahwa saya akan menjalankan segala kewajiban dengan penuh rasa tanggung jawab kepada Tentara dan Negara Republik Indonesia.
Bahwa saya akan memegang segala rahasia Tentara sekeras-kerasnya.
Melihat hal ini, jelas kesetiaaan TNI adalah pada UUD 1945, bukan pada UUD Amandemen. Karena UUD 1945 Asli dan UUD Amandemen jelas berbeda sangat jauh. Karena kita tahu pangkal masalah yang menyebabkan segala kebijakan publik yang tidak menguntungkan Rakyat Indonesia ini adalah ulah Amandemen UUD, maka jelas TNI harus bersama rakyat menjalankan sumpahnya untuk menjaga arah tujuan bersama kita sebagai bangsa Indonesia dalam UUD 1945. Maka TNI atas nama penderitaan Rakyat Indonesia sudah sepatutnya segera mengembalikan arah bangsa yang semakin kacau ini. Sudah pasti jika melihat sumpah TNI, maka secar logis dan konsekuen Panglima TNI jelas sudah siap berada di garda terdepan melindungi segenap rakyat Indonesia untuk bersama mengingatkan pemerintahan yang tidak berlandaskan UUD 1945.
Rezim Jokowi Makin Kacau, TNI Harapan Besar Rakyat Yang Tersisa
Rating: 4.5
Diposkan Oleh: MY BLOGGER
0 comments:
Posting Komentar