Puasa adalah salah satu Rukun Islam dan IBADAH Kepada Allah SWT, sehingga dalam melaksanakannya kita juga harus mengutamakan beberapa hal, agar nantinya puasa kita dapat maksimal. Apalagi biasanya Puasa kebanyakan hanya diisi dengan bermalas-malasan, padahal banyak hal positif yang tetap bisa dilakukan pada bulan puasa. Puasa bukan menjadi alasan kamu harus menunda-nunda pekerjaanmu. Dan inilah berbagai nasehat yang dapat kamu jadikan pedoman dalam menjalani ibadah puasa nantinya.
Berpuasalah dengan kesungguhan dan IMAN kepada Allah SWT. Serta mengharap ampunannya pada dosa kita yang telah lampau. Perbanyaklah isitighfar, karena pintu surga dan ampunan dibuka selebar-lebarnya pada bulan puasa dan pintu neraka ditutup.
Laksanakan dan tingkatkan Sholat tarawih dan tahajud pada bulan Ramadhan khususnua malam malam lailatul Qodar, juga dengan memperbanyak membaca istighfar untuk ampunan dosa kita yang telah lampau.
Sebaik-baiknya UMRAH dilaksanakan ketika bulan Ramadhan,karena umroh tersebut pahalanya sama dengan menunaikan haji.
Akhir Malam untuk makan sahur agar lebih kuat berpuasa di siang hari, asal kamu yakin tidak terbit matahari dan segerakan berbuka jika matahari sudah tenggelam. Agar kamu memperoleh cinta Allah SWT.
Perbanyaklah IBADAH dan Isi Waktu dengan berbagai tindakan positif.
Saat berpuasa kamu bisa mengajak teman-teman kamu berbuka bersama sambil membagikan sedekah, karena sesungguhnya sedekah yang paling utama adalah sedekah pada bulan Ramadhan. Perbanyak ibadah dengan melaksanakan shalat 5 Waktu dengan berjama’ah serta tiwatoil Qur’an sambil bertadabbur (merenung). Selain itu perbanyak melakukan salawat dan salam kpd Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, kpd keluarga, sahabat dan yang mengikutinya hingga hari kiamat. Kamu juga harus berhati-hati dalam menjaga lisan, karena bisa jadi akan membatalkan puasa atau mengurangi pahalanya, seperti laknat, gossip, dan adu domba.
Tanpa alasan Tertentu (Uzur) jangan sampai kamu meninggalkan amal ibadah puasa kamu. Karena itu termasuk dalam dosa yang besar. dan Perbanyak DOA untuk dirimu, orang tua, anak-anak dan kaum muslimin. Allah telah memerintahkan kita berdoa dan Dia pulalah yang menjamin akan mengabulkannya.
Bertobat kpd Allah dengan Banyak zikir, ISTIGFAR, meminta surga dan keselamatan dari api neraka baik di bulan Ramadhan maupun bulan lain, terlebih saat berpuasa, saat berbuka dan ketika makan sahur, sesungguhnya hal itu sebab pengampunan. Dan berusaha untuk meninggalkan maksiat, menyesal atas apa yang telah lalu dan berazam untuk tidak mengulanginya di masa yang akan datang. Sesungguhnya Allah mengampuni siapa saja yang BERTOBAT. Ditambah dengan hendaknya kamu memakai dan makan makanan, minuman dan pakaianmu yang berasal dari harta yang halal agar amalmu dan doamu diterima. Jangan sampai engkau memuasai sesuatu yang halal tetapi berbuka dengan yang diharamkan.
Mandi junub sebelum terbit fajar agar dpt menjalankan ibadah dengan SUCI dan bersih. Dan Jangan sampai puasa menjadikanmu keluar batas, marah hanya karena sebab sepele dengan alasan sedang berpuasa, hendaknya engkau jadikan puasamu sebab ketenangan jiwa dan ketenteraman.
Kamu dapat menambah amal ibadah puasa Ramadhan kamu dengan melaksanakan.
Puasa 6 HARI di bulan Syawal.
“Siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diiringi dengan puasa 6 hari di bulan SYAWAL seperti puasa setahun penuh.” (Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ayub di dalam Sahih Muslim).
Puasa pd hari Arafah pd 9 ZULHIJJAH agar memperoleh kemenangan dengan pengampunan dosa setahun sebelum dan sesudahnya.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Qotadah dalam sahih MUSLIM. Maksudnya adl pengampunan dosa-dosa kecil jika dosa besar telah terhindari
Puasa pd hari ASYURA yaitu hari ke-10 di bulan Muharam dan hari ke-9 agar memperoleh kemenangan dengan pengampunan dosa selama setahun.
Setelah puasa selesai hendaknya kamu tetap konsisten dalam keimanan, TAQWA dan amal saleh hingga ajal menjemput:
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (QS.al-Hijr:99).
Kamu juga harus semakin sadar dan bertakwa kepada Allah SWT dari segala bentuk pengawasan-Nya baik dalam keadaan sepi maupun ramai serta mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan. Sehingga kamu tetap menjaga tingkah lakumu dan tidak berbuat seenaknya sendiri apalagi hingga mendatangkan DOSA. Seharusnya pula berbekas pada dirimu pengaruh peribadatan baik shalat, puasa, zakat dan haji dengan taubatan nasuha (taubat yang sebenarnya) yaitu meninggalkan adat kebiasaan yang menyelisihi syari’at.
0 comments:
Posting Komentar