Gambar Pemisah Antara SIANG Dan MALAM !!!
Renungkanlah sodaraku kaum muslimin dan muslimah,semoga bertambah kuat iman dan tauhid setelah kita saksikan dengan mata kepala kita sendiri,
Setelah pelbagai usaha dilakukan dengan menggunakan satelit dan komputer dua tahun yang lalu para saintis berhasil mendapatkan gambar yang menunjukkan kawasan antara siang dan malam di bumi. Perhatikan gambar di atas yang mengkagumkan yang memperlihatkan malam dan siang sekaligus...
Surat Al-Furqan ayat 62
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِّمَنْ أَرَادَ أَن يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُوراً
Artinya:” Dan Dia yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi siapa yang ingin mengambil pelajaran atau bagi yang ingin bersyukur.”(Al-Furqan:62).
Ayat sebelumnya membahas tentang matahari dan bulan serta pancaran cahaya dan peredarannya, dan di ayat ini disinggung tentang akibat dari peredaran matahari dan kehadiran bulan. Dan Dia pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti yang satu datang setelah yang lain. Dia yang mengaturnya seperti itu bagi yakni untuk dimanfaatkan oleh siapa yang ingin mengambil pelajaran sehingga menyadari betapa Allah Maha Esa, Maha Mengetahui dan Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana, atau bagi yang ingin bersyukur atas segala limpahan karunia-Nya.
Thahir ibn ‘Asyur berbendapat bahwa ayat ini berpesan agar setiap orang berpikir tentang pergantian malam dan siang, sehingga ia dapat mengetahui bahwa dibalik pergantian itu pasti wujud yang berperan dalam mengatur semua itu.
Sayyid Quthub ketika menafsirkan ayat ini, mengutip pendapat ilmuan yang menunjukkan betapa besarnya kuasa dan betapa teliti pengaturan-Nya. “Bumi beredar dalam orbitnya sekali setiap dua puluh empat jam, atau sekitar seribu mil perjam. Kalaulah bumi kita hanya beredar sejauh seratus mil sejamnya, maka ketika itu malam dan siang akan lebuh panjang puluhan kali dari keadaan yang sekarang. Dan bila itu terjadi, maka matahari musim panas bisa membakar semua tumbuhan di bumi disiang hari, dan membekukannya pada malam. Maka sungguh melimpah anugerah Allah swt, Kepada makhluk-Nya. Itulah sebagian dari apa-apa yang perlu direnungkan dan disyukuri oleh manusia.
Surat Yasin Ayat 37-40
٣٧وَآيَةٌ لَّهُمْ اللَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَإِذَا هُم مُّظْلِمُونَ ٣٨. وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ ٣٩. وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ ٤٠. لَا الشَّمْسُ يَنبَغِي لَهَا أَن تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
Artinya:“ Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan, dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya”. (Yasin: 37-40)
Setelah menguraikan sebagian tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya di bumi melalui ciptaan-ciptaan-Nya dan memberi contoh tentang kuasa-Nya menghidupkan sesuatu yang mati, serta menjelaskan ciptaan-Nya yang berpasang-pasangan, kini di ayat ke 37 sampai 40 berbicara tentang ciptaan-Nya dilangit serta dampak dan kegunaan ciptaan itu. Ayat di atas menyatakan: Dan suatu tanda kekuasaan besar Allah yang lain bagi mereka yang enggan percaya itu, adalah malam. Kami melalui hukum-hukum alam yang kami tetapkan senantiasa menanggalkan darinya siang yakni cahaya matahari maka dengan serta merta mereka yakni makhluk di belahan bumi lain berada dalam kegelapan.
(نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَإِذَا هُم مُّظْلِمُونَ ) “kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka dalam kegelapan.”mengenai kata(نَسْلَخُ), penulis mengatakan , “Memisahkan.” dan Allah menyebut pemisahan ini dengan (سلخن), karena ia menyerupai dengan pemisahan kulit dari tubuh binatang. (فَإِذَا هُم مُّظْلِمُونَ) maka dengan serta merta mereka dalam kegelapan. Karena siang merupakan realitas yang ada dengan keberadaan matahari. Dan ia mengikuti malam dimana jika matahari terbenam, maka cahaya ini mengikutinya, seperti kulit yang dipisahkan dari tubuh binatang. Dan ketika anda menguliti kulit dari binatang, maka anda akan mendapatinya terkelupas sedikit demi sedikit. Demikian cahaya siang jika dinisbatkan pada malam hari dimana Allah menanggalkan siang dari malam, seperti kulit yang dilepas dari tubuh binatang. Dia berfirman (فَإِذَا هُم مُّظْلِمُونَ) maka dengan serta mertamereka dalam kegelapan.yakni, masuk dalam kegelapan. (فَإِذَا) “maka dengan serta merta.” Merupakan fuja’iyyah (bersifat secara tiba-tiba) yang menunjukkan bahwa dia hanya sekedar menanggalkan sejenak, dimana cahaya menjadi gelap, dan sebagaimana kita menyaksikan bahwa penanggalan itu datang sedikit demi sedikit, tetapi jika penanggalan itu telah sempurna, maka kegelapan pun terjadi dengan sempurna.
yang demikian itu merupakan hikmah Allah, karena jika kegelapan itu didatangkan seketika ketika cahaya tengah memancar, niscaya hal itu akan berdampak kurang baik terhadap mata, pepohonan, dan banyak hal lainnya. Dan kemunculannya berlangsung sedikit demi sedikit, dari terang menjadi gelap.
Gambar tersebut diambil ketika waktu fajar. Mereka menjumpai ada garis lembut yang memisahkan antara siang dan malam tersebut. Kenyataan ini telah disebutkan dalam Al Quran sejak 14 abad yang lalu. Allah Taala berfirman tentang garis pemisah ini:::
(وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْر) [البقرة: 187].
“dan makan- minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, iaitu fajar.” {{[Al-Baqarah : 187}}
Namun ada hadis yang mengatakan benang putih dan benang hitam dalam ayat di atas ialah:
Dari Adi bin Hatim Radhiyallahu’anhu berkata : Ketika turun ayat.
“Sehingga terang kepadamu benang putih dari benang hitam yaitu fajar”. [Al-Baqarah : 187]. Aku mengambil iqal hitam digabungkan dengan iqal putih, aku letakkan di bawah bantalku, kalau malam aku terus melihatnya hingga jelas bagiku, pagi harinya aku pergi menemui Rasulullah صلی الله عليه وسلم dan kuceritakan padanya perbuatanku tersebut. Baliaupun bersabda. “Maksud ayat tersebut yaitu hitamnya malam dan putihnya siang”.)
Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Ketika turun ayat. “Makan dan minumlah hingga jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam”. Ada seorang pria jika ingin puasa, ia mengikatkan benang hitam dan putih di kakinya, dia terus makan dan minum hingga jelas dalam melihat kedua benang tersebut. Kemudian Allah menurunkan ayat: “(Kerana) terbitnya fajar”, mereka akhirnya tahu yang dimaksud adalah hitam (gelapnya) malam dan terang (putihnya) siang.)))
Maha Suci Allah…!!!
SUMBER : AL qur'an.com
Artikel lainnya:
semoga bermanfaat kepada pengunjung semua.terima kasih
0 comments:
Posting Komentar