Tiga Faktor Pembentuk Kepribadian

kabar islam update

loading...

Kamis, 31 Oktober 2019

Tiga Faktor Pembentuk Kepribadian

Tiga Faktor Pembentuk Kepribadian,Tiga Faktor Pembentuk Kepribadian Menurut Islam

‘Ali ra. pernah berkata:

1. “Jadilah manusia paling baik di sisi Allah.

2. Jadilah manusia paling buruk dalam pandangan dirimu.

3. Jadilah manusia biasa di hadapan orang lain.”

Syekh ‘Abdul Qadir Jailani berkata: “Bila engkau bertemu seseorang, hendaknya engkau memandang dia itu lebih utama daripada dirimu dan katakan dalam hatimu: ‘Boleh jadi dia lebih baik di sisi Allah daripada diriku ini dan lebih tinggi derajatnya.’

Sekiranya dia adalah orang yang lebih tua, maka hendaklah kamu mengatakan di dalam hatimu: 'Orang ini telah menyembah Allah di hadapan saya.'

Sekiranya dia adalah seorang yang lebih kecil dan lebih muda daripada anda, maka katakan di dalam hatimu: 'Mungkin orang kecil ini tidak banyak berbuat dosa dengan Tuhan, sedangkan saya adalah orang yang melakukan banyak dosa, maka tidak ada keraguan bahawa gelarnya jauh lebih lebih baik daripada saya. '

Sekiranya dia adalah orang yang lebih tua, maka hendaklah kamu mengatakan di dalam hatimu: 'Orang ini telah menyembah Allah di hadapan saya.'

Jika dia adalah orang yang 'Alim, maka katakan di dalam hatimu:' Orang ini telah diberikan oleh Tuhan sesuatu yang tidak dapat saya capai, mendapat apa yang tidak dapat saya dapatkan, tahu apa yang tidak saya ketahui, dan telah menjadikan pengetahuannya sebagai praktik. '

Jika dia bodoh, maka katakan di dalam hatimu: 'Orang ini adalah kezaliman kepada Allah karena kebodohannya, sedangkan aku tidak taat kepada-Nya, walaupun aku tahu itu. Saya tidak tahu berapa usia yang akan diakhiri oleh Tuhan atau dengan umur berapa orang bodoh akan berakhir Tuhan (sama ada dengan Husnul Khatimah atau dengan Su'ul Khatimah). '

Sekiranya dia adalah orang yang tidak percaya, maka katakan di dalam hatimu: 'Saya tidak tahu, mungkin dia akan masuk Islam, kemudian menyelesaikan semua perbuatannya dengan perbuatan baik, dan mungkin saya jatuh ke dalam ketidakpercayaan, kemudian menyelesaikan semua amalan saya dengan perbuatan jahat.'

Dalam pandangan Islam semua manusia adalah sama, tidak diskriminasi kerana status sosial mereka, kekayaan, takhta, keturunan, atau latar belakang pendidikan. Manusia paling mulia di sisi Allah adalah tahap kesetiaan tertinggi di kalangan mereka. Oleh itu, beberapa ulama berdoa dengan doa berikut:

“Ya Allah, jadikanlah aku orang yang pandai bersabar dan bersykur; jadikanlah aku seorang yang hina menurut pandangan diriku sendiri; dan jadikanlah aku orang yang besar menurut pandangan orang lain.“

sumber: Nashaihul Ibad by Imam Nawawi Al-Bantani

0 comments:

Posting Komentar