Selasa, 02 Desember 2014
Jasad Para Syuhada yang Syahid Masa Perang Uhud Masih Utuh.
Syahid
SELAMA 1435 TAHUN,hanya orang-0rang beriman yang takjub dan senang hatinya mendengar kebenaran Al qur'an,dan kenabian rasulullah sallallahu'alaihi wasallam,janji ALLAH Subhanahu wata'ala benar,
Waktu terjadi banjir di Madinah tahun 2013, makam 70 orang keluarga Perang Uhud itu dilanda banjir. jasad para sahabat timbul keluar dalam keadaan masih utuh karena mereka dikuburkan di kawasan padang pasir.
Setelah banjir surut, jenazah para sahabat yang sahid tersebut dikuburkan kembali seperti semula tetapi sudah tidak ditandai lagi dengan nama-nama tersebut karena yang dikenali cuma 2 jasad saja yaitu Saidina Hamzah RA karena diketahui dengan ciri luka didadanya, dan badannya tinggi besar.
Jasadnya masih berdarah dan harum. Bahkan tangannya masih menekup lukanya akibat terkena tombak, yang masih keluar darah. Walaupun sudah beberapa ribu tahun.
Dan yang satu lagi adalah Abdullah bin Jaz RA karena diketahui telinga dan hidungnya terpotong akibat diikat benang. Kedua orang inilah yang sekarang nisannya ada di Uhud. Jadi kalau sekarang kita berziarah ke Gunung Uhud, hanya ada 2 nisan saja.
Sebuah “Kesaksian” Dr Thariq As-Suwaidan dalam kasetnya yang amat berharga “Qisshatun Nihayah” yang dinukil secara langsung dari Syaikh Mahmud Ash-Shawaf menyebutkan peristiwa besar yang dialami oleh sebahagian ulama dalam penguburan semula sebahagian sahabat yang gugur syahid di perang Uhud.
Bagaimana mereka menyaksikan para sahabat setelah 1400 tahun berlalu, bagaimana jasad mereka seperti sedia kala tanpa perubahan, tanpa pembusukan?. Sebagai bukti nyata atas kebenaran berita gembira dari Nabi Muhammad SAW kepada para syuhada, bahawa bumi tidak memakan jasad mereka.
Berikut adalah sebahagian dari kaset pembicaraan Dr Thariq As-Suwaidan tentang peristiwa tersebut. “Syaikh Mahmud Ash-Shawaf telah menyampaikan kepada kami bahwa dia adalah salah seorang yang diundang daripada kalangan ulama besar untuk pemakaman ulang para sahabat yang gugur syahid di perang Uhud di kompleks kuburan syuhada Uhud iaitu sebuah kawasan perkuburan yang terkenal.
Karena dilanda banjir, maka sebahagian jasadnya timbul ke permukaan. Para ulama diundang untuk menguburkan ulang para sahabat tersebut. Beliau berkata ”Di antara orang yang aku kuburkan adalah Hamzah RA, badannya besar, kedua telinga dan hidungnya terpotong, perutnya terbelah, dia meletakkan tangannya di atas perutnya.
Ketika kami menggerakkannya dan mengangkat tangannya, darahnya mengalir. Aku menguburkannya bersama sahabat-sahabat lainnya yang gugur syahid di Uhud.” Dr Thariq As-suwaidan berkata, ”Ini adalah perkara yang terbukti secara mutawatir dan dengan mata kepala. Semoga Allah SWT menyampaikan kita semua ke derajat para syuhada.
Syaikh Mahmud telah menyampaikan kepada kami tentang aroma harum misk yang berasal darinya ketika darah mengalir dari jasad Hamzah RA.” SubhanAllah, setelah 1400 tahun lebih, betapa agungnya Engkau ya Allah. Alangkah besarnya kekuasaan-Mu, Maha suci Engkau.
Betapa utamanya, betapa mulianya, Allah memberikannya kepada para syuhada. Jika seperti itu kemuliaan jasadnya yang terpendam di perut bumi yang tak seorangpun melihatnya, lalu bagaimanakah dengan kemuliannya di surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Selamat bagi yang telah melihat sahabat mulia ini, Hamzah bin Abdul Mutthalib RA pakcik Rasulullah SAW Jasad Syuhada Yang Tidak Mengalami Pembusukkan Jabir bin Abdillah bercerita, ”Menjelang perang Uhud, ayahku memanggilku pada malam hari. Ia berkata: ’Aku merasa akan menjadi orang yang paling pertama gugur di antara para sahabat Nabi SAW.
Sungguh aku tidak meninggalkan sesuatupun yang lebih kusayangi selain engkau, disamping Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya aku memiliki hutang, maka lunasilah. Dan bersikap baiklah kepada saudara-saudara perempuanmu.’ Keesokan harinya, ia pun menjadi orang yang pertama gugur.
Ia dimakamkan bersama orang yang lain dalam satu lubang kubur. Tetapi hatiku merasa kurang lega membiarkan ayahku bercampur lubang kubur bersama orang lain. Enam bulan kemudian, aku membongkar makamnya dan mengeluarkannya. Ajaib, jasadnya masih tetap utuh sama seperti pertama kali aku menguburkannya.” (Hadis Riwayat Bukhari, Fathul Bari, 3/214 )
Petikan hadis di atas membuktikan di mana ayah Jabir RA terbunuh dalam perang Uhud dan ketika enam bulan kemudian makamnya dibongkar, maka jasadnya tetap utuh. Enam bulan adalah waktu yang lama di mana tubuh mayat seharusnya sudah hancur.
Penelitian membuktikan bahwa 24-36 jam pertama mayat dikuburkan, maka bola mata mulai menonjol dan kornea menghitam. Cabang-cabang urat nadi mulai terlihat di perut dan dada. 2-5 hari berikutnya, wajah dan seluruh tubuh menggelembung, dari tubuh mayat keluar bau busuk. Setelah melewati 5-10 hari, kulit mulai rapuh dan tubuh dilitupi larva.
Organ-organ tubuh meleleh ke tanah dan mulai menyisakan tulang saja. (dinukil dari buku Ushuluth Thibbisy Syar’i, Dr. Muhammad Ahmad Sulaiman) CATATAN - Dalam buku sejarah bencana banjir pertama kali terjadi pada tahun 46 Hijrah atau 667 Masehi atau 43 tahun setelah Perang Uhud yang ceritanya mirip, yaitu jasad jasad mereka mengapung.
Wallahu alam.
share ke teman lainnya, semoga bisa diambil hikmah dan memberikan kemanfaatan kepada kita semua, Semoga pula Allah Ta'ala memberikan pahala kepada yang membaca, yang menulis, yang menyebarkan, sebagai pengingat dan pengajaran bagi sesama. Amin ya Rabbal 'alamin..
SELAMA 1435 TAHUN,hanya orang-0rang beriman yang takjub dan senang hatinya mendengar kebenaran Al qur'an,dan kenabian rasulullah sallallahu'alaihi wasallam,janji ALLAH Subhanahu wata'ala benar,
Waktu terjadi banjir di Madinah tahun 2013, makam 70 orang keluarga Perang Uhud itu dilanda banjir. jasad para sahabat timbul keluar dalam keadaan masih utuh karena mereka dikuburkan di kawasan padang pasir.
Setelah banjir surut, jenazah para sahabat yang sahid tersebut dikuburkan kembali seperti semula tetapi sudah tidak ditandai lagi dengan nama-nama tersebut karena yang dikenali cuma 2 jasad saja yaitu Saidina Hamzah RA karena diketahui dengan ciri luka didadanya, dan badannya tinggi besar.
Jasadnya masih berdarah dan harum. Bahkan tangannya masih menekup lukanya akibat terkena tombak, yang masih keluar darah. Walaupun sudah beberapa ribu tahun.
Dan yang satu lagi adalah Abdullah bin Jaz RA karena diketahui telinga dan hidungnya terpotong akibat diikat benang. Kedua orang inilah yang sekarang nisannya ada di Uhud. Jadi kalau sekarang kita berziarah ke Gunung Uhud, hanya ada 2 nisan saja.
Sebuah “Kesaksian” Dr Thariq As-Suwaidan dalam kasetnya yang amat berharga “Qisshatun Nihayah” yang dinukil secara langsung dari Syaikh Mahmud Ash-Shawaf menyebutkan peristiwa besar yang dialami oleh sebahagian ulama dalam penguburan semula sebahagian sahabat yang gugur syahid di perang Uhud.
Bagaimana mereka menyaksikan para sahabat setelah 1400 tahun berlalu, bagaimana jasad mereka seperti sedia kala tanpa perubahan, tanpa pembusukan?. Sebagai bukti nyata atas kebenaran berita gembira dari Nabi Muhammad SAW kepada para syuhada, bahawa bumi tidak memakan jasad mereka.
Berikut adalah sebahagian dari kaset pembicaraan Dr Thariq As-Suwaidan tentang peristiwa tersebut. “Syaikh Mahmud Ash-Shawaf telah menyampaikan kepada kami bahwa dia adalah salah seorang yang diundang daripada kalangan ulama besar untuk pemakaman ulang para sahabat yang gugur syahid di perang Uhud di kompleks kuburan syuhada Uhud iaitu sebuah kawasan perkuburan yang terkenal.
Karena dilanda banjir, maka sebahagian jasadnya timbul ke permukaan. Para ulama diundang untuk menguburkan ulang para sahabat tersebut. Beliau berkata ”Di antara orang yang aku kuburkan adalah Hamzah RA, badannya besar, kedua telinga dan hidungnya terpotong, perutnya terbelah, dia meletakkan tangannya di atas perutnya.
Ketika kami menggerakkannya dan mengangkat tangannya, darahnya mengalir. Aku menguburkannya bersama sahabat-sahabat lainnya yang gugur syahid di Uhud.” Dr Thariq As-suwaidan berkata, ”Ini adalah perkara yang terbukti secara mutawatir dan dengan mata kepala. Semoga Allah SWT menyampaikan kita semua ke derajat para syuhada.
Syaikh Mahmud telah menyampaikan kepada kami tentang aroma harum misk yang berasal darinya ketika darah mengalir dari jasad Hamzah RA.” SubhanAllah, setelah 1400 tahun lebih, betapa agungnya Engkau ya Allah. Alangkah besarnya kekuasaan-Mu, Maha suci Engkau.
Betapa utamanya, betapa mulianya, Allah memberikannya kepada para syuhada. Jika seperti itu kemuliaan jasadnya yang terpendam di perut bumi yang tak seorangpun melihatnya, lalu bagaimanakah dengan kemuliannya di surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Selamat bagi yang telah melihat sahabat mulia ini, Hamzah bin Abdul Mutthalib RA pakcik Rasulullah SAW Jasad Syuhada Yang Tidak Mengalami Pembusukkan Jabir bin Abdillah bercerita, ”Menjelang perang Uhud, ayahku memanggilku pada malam hari. Ia berkata: ’Aku merasa akan menjadi orang yang paling pertama gugur di antara para sahabat Nabi SAW.
Sungguh aku tidak meninggalkan sesuatupun yang lebih kusayangi selain engkau, disamping Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya aku memiliki hutang, maka lunasilah. Dan bersikap baiklah kepada saudara-saudara perempuanmu.’ Keesokan harinya, ia pun menjadi orang yang pertama gugur.
Ia dimakamkan bersama orang yang lain dalam satu lubang kubur. Tetapi hatiku merasa kurang lega membiarkan ayahku bercampur lubang kubur bersama orang lain. Enam bulan kemudian, aku membongkar makamnya dan mengeluarkannya. Ajaib, jasadnya masih tetap utuh sama seperti pertama kali aku menguburkannya.” (Hadis Riwayat Bukhari, Fathul Bari, 3/214 )
Petikan hadis di atas membuktikan di mana ayah Jabir RA terbunuh dalam perang Uhud dan ketika enam bulan kemudian makamnya dibongkar, maka jasadnya tetap utuh. Enam bulan adalah waktu yang lama di mana tubuh mayat seharusnya sudah hancur.
Penelitian membuktikan bahwa 24-36 jam pertama mayat dikuburkan, maka bola mata mulai menonjol dan kornea menghitam. Cabang-cabang urat nadi mulai terlihat di perut dan dada. 2-5 hari berikutnya, wajah dan seluruh tubuh menggelembung, dari tubuh mayat keluar bau busuk. Setelah melewati 5-10 hari, kulit mulai rapuh dan tubuh dilitupi larva.
Organ-organ tubuh meleleh ke tanah dan mulai menyisakan tulang saja. (dinukil dari buku Ushuluth Thibbisy Syar’i, Dr. Muhammad Ahmad Sulaiman) CATATAN - Dalam buku sejarah bencana banjir pertama kali terjadi pada tahun 46 Hijrah atau 667 Masehi atau 43 tahun setelah Perang Uhud yang ceritanya mirip, yaitu jasad jasad mereka mengapung.
Wallahu alam.
share ke teman lainnya, semoga bisa diambil hikmah dan memberikan kemanfaatan kepada kita semua, Semoga pula Allah Ta'ala memberikan pahala kepada yang membaca, yang menulis, yang menyebarkan, sebagai pengingat dan pengajaran bagi sesama. Amin ya Rabbal 'alamin..
0 comments:
Posting Komentar