Senin, 17 November 2014
Aqidah Ahklak
Suatu bangsa atau suatu Negara akan jaya bila warga negaranya terdiri dari orang-orang yang berakhlak mulia/luhur. Sebaliknya, bila warganya berakhlak buruk maka rusak pulalah bangsa dan Negara itu. Seorang penyair arab bernama Syauqi beliau pernah berkata:
Suatu bangsa dikenal karena akhlaknya (budi pekertinya) jika budi pekertinya telah runtuh maka runtuh pulalah bangsa itu.
Pengertian Akhlakul Karimah
Perkataan Akhlak berasal dari bahasa arab yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku (tabiat) adat kebiasaan.
Karimah artinya mulia, terpuji, baik. Jadi, akhlaqul karimah ialah budi pekerti atau perangai yang mulia.
Tujuan
Tujuan pokok akhlak ialah agar setiap orang berbudi pekerti (berakhlak ) bertingkah laku (tabiat) berperangai atau beradat istiadat yang baik yang sesuai dengan ajaran Islam.
Dasar-dasar akhlak
Dalam Islam yang menjadi dasar atau alat pengukur yang menyatakan bahwa sifat seseorang itu baik atau buruknya adalah Al Quran dan As Sunnah. Apa yang baik menurut Al Quran dan As Sunnah itulah yang baik untuk dijadikan pegangan dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, apa yang buruk menurut Al Quran dan As Sunnah berarti itu tidak baik dan harus di jauhi.
Al Quran:
Artinya :
Sesungguhnya engkau (ya Muhammad) mempunyai akhlak (budi pekerti) yang amat tinggi (Al Qalam :4)
Hadits:
Artinya:
Orang mukmin yang sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaqnya (budi pekertinya ). (HR.Tirmidzi)
Artinya:
Sesungguhnya akan diutus kedunia itu untuk menyempurnakan akhlak budi pekerti yang mulia ( HR. Akhmad)
Macam-macam Akhlak
1. Akhlakul Karimah /Mahmudah
2. Akhlakul Madhmumah/Tercela
Yang termasuk Akhlakul Karimah / akhlak yang terpuji:
1. Berbakti kepada ibu bapak
2. Sopan terhadap guru
3. Bersikap baik kepada saudara
4. Berbuat baik kepada tetangganya
5. Suka menolong kepada orang lain
6. Cinta kepada Alloh
7. Cinta dan benci karena Alloh
8. Cinta dan taat kepada Rosul
9. Menyayangi orang yang lemah
10. Memelihara dan menyantuni binatang
11. Memelihara dan menyantuni tumbuh-tumbuhan
12. Benar
13. Berani
14. Amanah
15. Menepati janji
16. Sabar
17. Pemaaf
18. Pemurah
19. Ikhlas
20. Hidup sederhana
21. Syukur kepada Alloh
22. Tawakal
23. Al Haya ( Malu )
Akhlak yang tercela:
1. Dengki
2. Dendam
3. Mengadu domba
4. Mengumpat
5. Riya
6. Ujub dan takabur (sombong)
7. Bakhil
8. Penipu
9. Khianat
10. Pengecut
11. Nifaq
Pada penutup tulisan ini saya kemukakan bahwa apa yang disajikan dalam tulisan ini barulah sekelumit kecil dari yang diharapkan, sedang ajaran Islam mengenai akhlak cukup luas yang memerlukan penelaahan lebih mendalam lagi. Anggaplah tulisan yang ada ini sebagai titik tolak untuk menuntun kita kepada akhlak mahmudah (terpuji) dan memperingatkan kita supaya terjauh dari akhlakul madhmumah (akhlak yang tercela).
Akhlakul Karimah
Lambang Kematangan Iman
"Hamba-hamba Allah yang paling dicintai-Nya adalah yang paling baik akhlaknya di antara mereka"
(Shahih Al Jami’: 179)
Akhlak adalah bentuk jama’ dari yang berarti budi pekerti, perangai,tingkah laku, atautabi’at . Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan. Kata-kata akhlak seakar dengan kata khaliq (pencipta), makhluq (yang diciptakan) dan khalaq (penciptaan). Abdul Karim Zaidan mendefinisikan akhlak sebagai berikt ;
“Akhlak adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengansorotan dan timbangannya, seseorang dapat menilai perbuatannya baik atauburuk, untuk kemudian memilih melakukan atau meninggalkannya.”
Dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwamanusia, akan muncul secara spontan ketika diperlukan, tanpa pemikiranatau pertimbangan dan tidak memerlukan dorongan dari luar. Dalam Mu’jam Al Wasith disebutkan; Min ghairi hajah ila fikr wa ru’yah (tanpamembutuhkan pemikiran dan pertimbangan).
Muhammad Abdullah Draz dalam bukunya Dustur Al Akhlak fil Islam membagi ruang lingkup akhlak kepada lima bagian, yaitu : Akhlak peribadi(Al Akhlak Al Fardhiyah), Akhlak Berkeluarga (Al Akhlak Al Usairiyah), AkhlakBermasyarakat (Al Akhlak Al Ijtima’iyah), 4.Akhlak Bernegara (Al Akhlak Ad Daulah), Akhlak Beragama (Al Akhlak Ad Diniyah).
Akhlakul karimah sangatlah tinggi kedudukannya dalam penilaian Islam. Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam diutus untuk menyempurnakanakhlak manusia. Rasulullah selalu menakar baik buruknya akhlak seseorangsebagai ukuran kualitas imannya. Maka akhlak Islami paling kurang juga memiliki lima ciri-ciri khas yaitu:
1. Akhlak Rabbani
Akhlak Islam bersumber dari wahyu Ilahi yang termasuk dalam AlQur’an dan Sunnah. Dalam Al Qur’an terdapat lebih 1.500 ayat yangmengandung ajaran akhlak, baik dalam teori atau praktik. Begitu pula dalamhadits-hadits Nabi, amat banyak memberi pedoman tentang akhlak. SifatRabbani dari akhlak bertujuan memperoleh kebahagiaan di dunia sekarang dan di akhirat nanti.Ciri Rabbani dalam akhlak Islam bukanlah moral yang tradisional dansituasional, tetapi akhlak yang benar-benar memiliki nilai mutlak. AkhlakRabbani mampu menghindari kekacauan nilai moralitas dalam kehidupanmanusia.Al Qur’an mengajarkan,
« Inilah jalan-Ku yang lurus, hendaklah kamumengikutinya, jangn kamu ikuti jalan-jalan lain, sehingga kamu berceraiberai dari jalan-Nya. Demikian yang diperintahkan kepadamu, agar kamubertaqwa. »
(Q.S. Al An’am: 153)
2. Akhlak Manusiawi
Akhlak Islam memenuhi tuntutan fitrah manusia. Kerinduan jiwamanusia kepada kebaikan akan terpenuhi dengan mengikuti ajaran akhlakdalam Islam. Ajaran akhlak dalam Islam diperuntukkan bagi manusia yang merindukan kebahagiaan dalam arti hakiki bukan kebahagiaan yangsementara. Akhlak Islam adalah akhlak yang benar-benar memeliharaeksistensi manusia sebagai makhluk terhormat, sesuai dengan fitrahnya.
3. Akhlak Menyeluruh (Universal)
Akhlak dalam Islam sesuai dengan kemanusiaan secara meluas(universal), mencakup segala aspek hidup manusia, baik yang dimensinyavertikal maupun horizontal. Sebagai contoh Al Qur’an menyebutkan sepuluhmacam keburukan yang wajib dijauhi oleh setia orang.
a. Dilarang menyekutukan Allah,
b. Dilarang durhaka kepada orang tua,
c. Dilarang membunuh anak karena takut miskin,
d. Dilarang berbuat keji baik secara terbuka maupun secaratersembunyi,
e. Dilarang membunuh orang tanpa alasan yang sah,
f. Dilarang makan harta anak yatim,
g. Dilarang mengurangi takaran dan timbangan,
h. Dilarang membebani orang lain kewajiban yang melampauikekuatannya,
i. Dilarang melakukan persaksian tidak adil,
j. Dilarang mengkhianati janji dengan Allah.
4. Akhlak yang sangat seimbang
Akhlak dalam Islam berada di tengah antara yang khayalan manusiasebagai malaikat yang semata bertumpu kepada segi kebaikan saja tanpadorongan nafsu dengan sifat-sifat hewaniyah yang menitik beratkan sifatkeburukannya saja. Manusia menurut pandangan Islam memiliki duakekuatan dalam dirinya Kekuatan baik pada hati nurani dan akalnya.Kekuatan buruk pada hawa nafsunya. Manusia memiliki naluri Hewaniyah dan juga ruhiyah malaikat. Manusia memiliki unsur rohani dan jasmani yang dilayani secara amat seimbang. Manusia hidup tidak hanya di dunia kini, tetapi akan berlanjut dengankehidupan akhirat. Hidup di dunia merupakan ladang bagi akhirat. AkhlakIslam memenuhi tuntutan kebutuhan manusia, jasmani dan rohani. Secaraseimbang pula menuntun hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Bahkanmemenuhi kebutuhan peribadi harus seimbang memenuhi kewajibanterhadap masyarakat.
5. Akhlak dalam kehidupan nyata
Akhlak Islam memperhatikan kenyataan hidup manusia. Meskipunmanusia dinyatakan sebagai makhluk yang memiliki kelebihan di bandingdengan makhluk-makhluk yang lain, tetapi manusia mempunyai kelemahan.Manusia mempunyai kecenderungan manusiawi dan berbagai macamkebutuhan material dan spritual. Kelemahan-kelemahan manusia itu sangatmemungkinkan bagi manusia melakukan kesalahan-kesalahan danpelanggaran. Oleh sebab itu Islam memberikan kesempatan kepada manusiayang melakukan kesalahan untuk memperbaiki diri dengan bertaubat danberistighfar. Bahkan dalam keadaan terpaksa, Islam membolehkan manusiamelakukan sesuatu yang dalam keadaan biasa tidak dibenarkan.Ketika umat Islam melakukan panduan akhlak sesuai dengan bimbinganAlquran dan Sunnah Rasulullah Shallalahu alaihi wa Sallam, maka tampaklahperilaku umat itu aneh dan ganjil sekali.Wallahu a’lamu bis-shawaab.
0 comments:
Posting Komentar